Marhaban Yaa Ramadhan…
By | 10 March 2023 10:00:53 | 402 | 0
Ramadhan sudah di ambang pintu. Sebentar lagi kita segera memasuki gerbang Ramadhan. Setiap kali Ramadhan tiba, Rasulullah SAW selalu menyambutnya dengan penuh suka cita. Bahkan beliau berkhutbah secara khusus demi menyambut sang tamu agung. Berikut ini, khutbah Rasulullah:
Dari Salman al-Farisi RA beliau berkata: "Rasulullah SAW berkhutbah di depan kita di hari akhir bulan Sya'ban: "Wahai manusia, telah datang kepadamu bulan yang diberkati, di dalamnya adalam malam lebih baik dari seribu bulan. Allah mewajibkan puasa, menjadikan sholat malam sebagai ibadah sunnah, barang siapa melakukan kebajikan dalam satu perkara baik, maka ia seperti telah menjalankan kewajiban pada perkara lainnya, barang siapa melakukan satu kewajiban maka (pahalanya) seperti menjalankan 70 kewajiban. Itu merupakan bulan kesabaran, orang sabar berpahala sorga, itu bulan tuntunan, pada bulan itu rizqi seorang mukmin ditambahkan, barangsiapa memberi makan orang puasa, maka pahalanya sama dengan memerdekakan seorang budak dan menghapuskan dosa-dosanya.
Rasulullah SAW ditanyai: "Wahai Rasulullah, tidak semua kita mempunyai sesuatu untuk memberi makan orang puasa". Beliau menjawab: "Allah memberi pahala ini kepada orang yang memberi buka puasa walaupun hanya seteguk susu, atau sebutir kurma atau seteguk air, barang siapa memberi makan hingga kenyang kepada orang yang berpuasa maka ia berhak mendapatkan ampunan atas dosa-dosanya, dan Allah akan memberinya minuman dari telagaku dengan minuman yang olehnya ia tidak akan merasa haus hingga memasuki sorga, dan ia mendapatkan pahala seperti orang puasa tadi tanpa kurang sedikitpun. Itu bulan yang awalnya rahmat, tengahnya maghfirah (ampunan) dan akhirnya diselamatkan dari neraka. Barang siapa meringankan beban budaknya pada bulan ini, maka Allah akan menyelamatkannya dari neraka.
Hadist tersebut diriwayatkan oleh Harist bun Usamah dan Ibnu Huzaimah dalam kitab Sahihnya. Ibnu Huzaimah berkata, sekiranya hadist ini sahih, dari jalurnya diriwayatkan oleh Baihaqi dan Ibnu Hayyan.
Ibnu Huzaimah meriwayatkan dengan tambahan: "Perbanyaklah di dalamnya empat perkara: dua perkara engkau akan mendapatkan keridloan Allah dan dua perkara yang engkau tidak mungkin meninggalkannya. Dua perkara yang pertama adalah Asyhadu an laailaaha illalaah, astaghfirullaah. (Aku bersaksi tiada Tuhan selain Alah dan aku memohon ampun kepat ini, khutbah rasululahn beliau berkhutbah secara khusus demi sDua perkara yang kedua adalah Asaluka ridhooka wal janata wa ‘auudzubika min sakhotika wan-naari". (Aku memohon ridho dan sorga-Mu dan meminta perlindungan dari murka-Mu dan neraka)
Popular News
-
By Melissa Kumalasari Djiono 08 April 2025 11:48:04
Halal Bihalal Saat Idul Fitri: Pengertian, Sejarah, dan Maknanya
Latest News
-
By Melissa Kumalasari Djiono 08 April 2025 11:48:04
Halal Bihalal Saat Idul Fitri: Pengertian, Sejarah, dan Maknanya