Salam Mbah Kholil dan Pesan Nabi Khidir (Bagian Terakhir)
By | 19 July 2023 17:59:12 | 280 | 0
Keajaiban Seputar Kematian
19 hari sebelum wafatnya, Abah bercerita kepada saya, “Aku bermimpi, aku dibawa ke sebuah alam yang sangat tinggi. Di sana tidak ada bukit dan pepohonan. Hanya ada hamparan rumput hijau yang rata. Hawanya bukan hawa bumi, bukan pula hawa langit. Tidak banyak orang yang ada di tempat itu. Empat hari, setelah beliau wafat, saya membuka kitab Ihya Ulumiddin, di sana ada keterangan, sahabat Abu Bakar mengatakan bahwa di bawah arasy, ada sebuah tempat, namanya ufuk. Tidak ada bukit dan pepohonan. Yang bisa ke tempat itu hanya orang-orang yang tidak ada kebencian di hatinya,” tutur Kyai Azhar.
Menjelang malam tahun baru di tahun kewafatannya, beliau minta para jamaah untuk datang ke pesantren untuk mengikuti selametan di malam tahun baru. Mereka berdatangan dengan membawa aneka makanan untuk acara selametan bersama Kyai Djakfar. Namun mereka terkejut, ketika tiba di pesantren ternyata Kyai Djakfar telah wafat. Mereka baru sadar bahwa pesan Kyai Djakfar saat mereka bertamu merupakan kabar bagi mereka kalau Kyai Djakfar akan meninggalkan mereka.
Kyai Azhar melanjutkan”Beberapa hari sebelum meninggal, Abah pernah matur kepada saya, “Sambil menunjuk ke beberapa penjuru beliau mengatakan, nak, besok tanah-tanah yang ada di sekitar tempat ini akan menjadi milik pondok ini.Waktu itu saya tidak faham. Ternyata sekarang sudah menjadi kenyataan. Alhamdulillah, saat ini tanah-tanah sudah banyak yang dibeli pondok”.
Diantara kejaiban yang terjadi seputar kewafatan Kyai Djakfar, begitu beliau wafat tidak lama berbagai bantuan berdatangan. “Anehnya baru satu jam setelah meninggal, datang satu truk besar kayu bakar untuk memasak. Tidak lama setelah itu datang satu truk besar membawa air mineral sebanyak tujuh ton. Padahal untuk menaikan kayu dan air mineral sebanyak itu dan membawa ke rumah di Wajak butuh waktu berjam-jam. Tapi kok bisa secepat itu sudah ada di pondok.
Sebagai bukti banyaknya orang yang ikut bertabung dengan kemangkatannya, gula bawaan orang yang takziyah itu terkumpul sebanyak 36 ton. Demikian juga beras, sampai berton-ton yang dimakan santri selama dua tahun tidak habis-habis. Ini bukti beliau hidup dan matinya penuh berkah,” kisah Kyai Azhar.
Popular News
-
By Irtiqo Malang 26 June 2025 13:55:44
Meriahnya Pelaporan Hasil Belajar Akhir Tahun 2024/2025 di MA Al Irtiqo’ Malang
-
By Admin 25 June 2025 12:46:38
MA Al Irtiqo' Kembali Mengukir Prestasi Nasional! Indonesian Science and Medical Olympiad (ISMO) 2025
-
By Panti Al Munjin Ariosan 19 June 2025 09:22:43
Air Mata Haru di Acara Pelepasan Siswa: Afifah dan Ucapan Terima Kasih yang Menyentuh Hati
Latest News
-
By Irtiqo Malang 26 June 2025 13:55:44
Meriahnya Pelaporan Hasil Belajar Akhir Tahun 2024/2025 di MA Al Irtiqo’ Malang
-
By Admin 25 June 2025 12:46:38
MA Al Irtiqo' Kembali Mengukir Prestasi Nasional! Indonesian Science and Medical Olympiad (ISMO) 2025
-
By Panti Al Munjin Ariosan 19 June 2025 09:22:43
Air Mata Haru di Acara Pelepasan Siswa: Afifah dan Ucapan Terima Kasih yang Menyentuh Hati