Persiapan Menghadapi Pasukan Romawi (Bagian Terakhir)

By | 04 August 2023 08:42:33 | 270 | 0
ilustrasi oleh canva
ilustrasi oleh canva

Berlomba-lomba Melakukan Persiapan 

Setelah mendengar pengumuman Rasulallah SAW yang menyeru untuk berperang melawan pasukan Romawi, maka seketika itu pula orang-orang Muslim berlomba-lomba melaksanakan seruan tersebut. Dengan gerak cepat mereka langsung melakukan persiapan perang. Berbagai kabilan dan suku dari berbagai tempat turun ke Madinah. Tak seorang pun orang Muslim yang rela apabila dia sampai ketinggalan dalam peperangan kali ini, keculai orang-orang yang dalam hatinya ada penyakit. Bahkan orang-orang yang tidak mempunya apa-apa dan miskin juga datang kepada beliau, meminta bekal dan kendaraan kepada beliau, agar dia bisa ikut serta memerangi pasukan Romawi. Sebagaimana digambarkan dalam firman Allah SWT, “Dan tiada (pula) berdosa atas orang-orang yang apabila mereka datang kepadamu, supaya kamu memberi mereka kendaraan. Lalu kamu berkata: ”Aku tidak memperoleh kendaraan untuk membawamu. “Lalu mereka kembali, sedang mata mereka bercucuran air mata karena kesedihan, lantaran mereka tidak memperoleh apa yang akan mereka nafkahkan.” (QS. At-Taubah: 92).

Di samping berlomba-lomba dalam melakukan persiapan, mereka juga berlomba-lomba dalam menafkahkan harta dan mengeluarkan sedekah. Sebelum itu Utsman bin Affan sudah mempersiapkan kafilah dagang menuju Syam sebanyak dua ratus onta lengkap dengan barang-barang yang diangkutnya dan dua ratus uqiyah. Maka seketika itu dia mengeluarkan sedekahnya, lalu masih ditambah lagi dengan sedekah berupa serratus ekor onta dengan barang-barang yang diangkutnya, kemudian ditambah lagi dengan seribu dinar yang diletakkan di bilik Rasulullah SAW. Beliau menerimanya dan bersabda, “Tidak ada yang membahayakan Utsman karena apa yang dilakukannya setelah hari ini.”

Bahkan Utsman masih mengeluarkan sedekah lagi, lalu ditambah lagi dan masih ditambah lagi, hingga semuanya senilai Sembilan ratus ekor onta dan seratus ekor onta dan seratus ekor kuda, tidak termasuk uang kontan.

Abdurrahman bin Auf juga datang sambil menyerahkan dua ratus uqiyah perak. Abu Bakar menyerahkan semua hartanya dan tidak menyisahkan bagi keluarganya kecuali Allah dan Rasu-Nya, yang nilainya sebesar empat ribu dirham. Abu Bakar adalah orang yang pertama kali menemui beliau untuk menyerahkan sedekah. Umar juga datang menyerahkan separoh hartanya. Al-Abbas juga menyerahkan harta yang cukup banyak, begitu pula Thalhah, Sa’d bin Ubadah, dan Muhammad bin Maslamah yang semuanya datang sambil menyerahkan sedekah. Ashim bin Adi menyerahkan tujuh puluh wasaq korma, karena memang hanya itulah yang bisa dia keluarkan. Para wanita juga datang untuk menyerahkan berbagai macam perhiasan milik mereka. Hampir tak seorangpun yang menahan apa pun yang dimiliknya dan tidak merasa sayang terhadap hartanya kecuali orang-orang munafik. Firman Allah, “(Orang-orang munafik itu ) Yaitu orang-orang yang mencela orang-orang mukmin yang memberi sedekah dengan sukarela dan (mencela) orang-orang yang tidak memperoleh (untuk disedekahkan) selain sekedar kesanggupannya, maka orang-orang munafik itu menghina mereka.” (QS. At-Taubah: 79) 

 

TAG