Membandingkan: Metode Terbaik dalam Refleksi Diri?

By Agus Fadilla Sandi | 26 January 2024 12:05:10 | 257 | 0
gambar oleh pexels
gambar oleh pexels

Hidup ini bukanlah perlombaan antara engkau dengan mereka. Tapi tentang engkau yang kini lebih baik dari engkau yang kemarin.

Tak perlu membandingkan berlebihan. Apa yang baik dari mereka jadikan teladan. Apa yang buruk jadikan pelajaran.

Kala kau melihat ada orang yang melangkah lebih cepat. Sadarilah yang cepat belum tentu arahnya tepat. Lebih baik sampai di tujuan walau terlihat lambat, daripada harus duluan tapi akhirnya mengulang karena tersesat.

Allah subhanahu wa ta'alaa berfirman, 

وَلَا تَتَمَنَّوۡا۟ مَا فَضَّلَ ٱللَّهُ بِهِۦ بَعۡضَكُمۡ عَلَىٰ بَعۡضࣲۚ لِّلرِّجَالِ نَصِیبࣱ مِّمَّا ٱكۡتَسَبُوا۟ۖ وَلِلنِّسَاۤءِ نَصِیبࣱ مِّمَّا ٱكۡتَسَبۡنَۚ وَسۡـَٔلُوا۟ ٱللَّهَ مِن فَضۡلِهِۦۤۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ بِكُلِّ شَیۡءٍ عَلِیمࣰا

"Dan janganlah kamu iri hati terhadap karunia yang telah dilebihkan Allah kepada sebagian kamu atas sebagian yang lain. (Karena) bagi laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan bagi perempuan (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan. Mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." [Surah An-Nisāʾ: 32]

Membandingkan berpotensi menjerumuskan seseorang kepada hasad (iri/dengki) hingga pada akhirnya bermuara pada kemalasan yang berkepanjangan, dan angan-angan kosong yang tidak dibarengi dengan kerja dan usaha.

Pada akhir ayat di atas, Allah perintahkan kita untuk berdoa kepada Allah agar mendapatkan sebagian dari karunia-Nya. Sebab apapun yang saat ini dimiliki oleh orang lain sejatinya bukanlah miliknya, itu hanya titipan sebagian dari karunia-Nya. Dan Allah tutup dengan menegaskan bahwa Allah-lah yang Maha Mengetahui, artinya Allah yang Maha Tahu kepada siapa karunia-Nya harus diberikan dalam kadar tertentu.

Semoga kita menjadi hamba Allah yang nerimo (qona'ah), tetap berusaha menjadi yang terbaik, tanpa harus sibuk membandingkan hidup kita dengan orang lain. 

oleh: Abu Musa, Agus Fadilla Sandi

TAG