Majelis Maulid wat Ta’lim Riyadlul Jannah sangat fenomenal. Berawal dari majelis ini, banyak ummat Islam yang mulai gemar membaca maulid. Terutama Kitab Maulid Simtuddhuror. Kini majelis yang akrab disebut RJ itu sudah mewarnai Malang Raya, Jawa Timur bahkan di luar Jawa. 

Program safari Maulid 40 Malam benar-benar menjadi kegiatan yang luar biasa. Sepeninggal beliau, Majelis Riyadlul Jannah tetap berlanjut. Tugas beliau sebagai khodimul majelis diteruskan oleh putra pertamanya, Gus Rofi’ul Hamid bersama Habib Abdurrahman bin hasyim Baraqbah.

Sebagai orang yang ahli shalawat dan membimbing ummat untuk bershalawat, tak heran jika Gus Rochim seringkali didatangi Rasulullah SAW. Saat Rasulullah SAW datang dalam mimpi, beliau berpesan agar jamaah selalu menjaga niat saat membaca shalawat. Jangan mengharapkan kemudahan dan kelancaran urusan dunia. Niatnya adalah mengharap ridho Allah, mengharap syafa’at Rasulullah dan menyenangkan orangtua. 

KATA MUTIARA GUS ROCHIM

“Ngewangi majelis maulid iku podo karo nyinoman, biyodo nang Kanjeng Nabi. Sing dadi manten Kanjeng Nabi Muhammad SAW, sing duwe hajat Habib Ali Al Habsyi.” 

“Kita dikumpulkan di majelis yang mulia ini, karena Allah akan memilih kita menjadi orang-orang yang mulia, menjadi orang yang dicintai oleh Allah dan Rasulullah.”

“Jangan  sampai jamaah Riyadlul Jannah terpisah dari majelis Riyadlul Jannah...”

“Jangan mempunyai perasaan bahwa do’a kita tidak diterima oleh Allah, justru Allah senang ketika kita terus menerus berdo’a kepada-Nya. Maka kita harus yakin, do’a kita pasti dikabulkan. 

“Obat ketenangan hati sulit dicari, kalau kita tidak sering mengikuti majelis dzikir dan shalawat.”