Air Mata Haru di Acara Pelepasan Siswa: Afifah dan Ucapan Terima Kasih yang Menyentuh Hati
By Panti Al Munjin Ariosan | 19 June 2025 09:22:43 | 24 | 0
Suasana haru tak terbendung memenuhi ruangan saat Afifah Radiah, seorang siswi asal Kalimantan, menyampaikan pidato terima kasihnya di acara pelepasan siswa beasiswa Yayasan Ariosan dan Panti Asuhan Al Munjin. Suaranya gemetar, matanya berkaca-kaca, namun kata-katanya penuh ketulusan—menggambarkan perjalanan panjang seorang anak yatim yang berhasil meraih mimpi berkat tangan-tangan baik yang tak pernah lelah memberinya dukungan.
Sebuah Perjalanan yang Tak Sendirian
Afifah, dengan jilbab sederhana dan senyum yang hangat, berdiri di depan para tamu undangan—donatur, guru, pengurus panti, dan teman-teman seperjuangannya. "Saya tidak akan pernah bisa membalas semua kebaikan ini," ujarnya, sambil sesekali mengusap air mata yang mengalir di pipinya.
Dalam pidatonya, ia menyebut satu per satu pihak yang telah menjadi "malaikat" dalam hidupnya:
- Yayasan Ariosan, yang memberinya beasiswa penuh sehingga ia bisa bersekolah tanpa beban.
- Panti Asuhan Al Munjin, yang memberinya bukan hanya tempat tinggal, tapi juga kasih sayang layaknya keluarga.
- Orang tua asuh, yang dengan ikhlas membiayai pendidikannya meski tak terikat darah.
- MA Irtiqo, sekolah yang membentuknya menjadi pribadi disiplin dan berakhlak.
- Dinas Sosial, yang memastikan anak-anak seperti Afifah tetap punya harapan.
Setiap nama yang disebut adalah cerita tersendiri—sebuah mozaik kepedulian yang menyatukan mimpi seorang anak perempuan dari Kalimantan.
Ketika Rasa Syukur Diungkap dengan Air Mata
Salah satu momen paling mengharukan adalah saat Afifah berbicara tentang orang tua asuhnya. Suaranya pecah, "Ayah, Bunda... saya mungkin tidak bisa membalas jasamu, tapi doa saya tak akan pernah berhenti untuk kalian." Beberapa hadirin tak kuasa menahan tangis, termasuk seorang donatur yang duduk di barisan depan, mengangguk pelan sambil menyeka sudut matanya.
Kepala Panti Asuhan Al Munjin, Ustadz Fahmi, yang hadir di acara itu, berkata kepada wartawan, "Afifah adalah bukti bahwa sedikit kepedulian bisa mengubah hidup seseorang. Dia datang ke sini dengan hati yang luka, tapi hari ini, dia pergi dengan mimpi yang menyala."
Pesan untuk Dunia: "Bantu yang Lain, Seperti Saya Dibantu"
Di akhir pidato, Afifah berpesan, "Saya berjanji akan menjadi orang yang bermanfaat. Suatu hari nanti, saya ingin bisa membantu anak-anak lain, seperti bagaimana saya dibantu hari ini."
Kalimat itu bukan sekadar ucapan—ia adalah janji yang lahir dari rasa syukur mendalam. Dan mungkin, di situlah esensi acara ini: bahwa pendidikan bukan hanya tentang angka di rapor, tapi tentang hati yang belajar untuk berterima kasih—dan kelak, memberi kembali.
Acara ditutup dengan doa bersama, pelukan, dan foto kenangan. Tapi yang paling melekat di ingatan semua yang hadir bukanlah protokol seremonial—melainkan seorang Afifah, dengan air mata dan senyumnya, yang mengajarkan arti syukur yang sesungguhnya.
Popular News
-
By Irtiqo Malang 26 June 2025 13:55:44
Meriahnya Pelaporan Hasil Belajar Akhir Tahun 2024/2025 di MA Al Irtiqo’ Malang
-
By Admin 25 June 2025 12:46:38
MA Al Irtiqo' Kembali Mengukir Prestasi Nasional! Indonesian Science and Medical Olympiad (ISMO) 2025
-
By Panti Al Munjin Ariosan 19 June 2025 09:22:43
Air Mata Haru di Acara Pelepasan Siswa: Afifah dan Ucapan Terima Kasih yang Menyentuh Hati
Latest News
-
By Irtiqo Malang 26 June 2025 13:55:44
Meriahnya Pelaporan Hasil Belajar Akhir Tahun 2024/2025 di MA Al Irtiqo’ Malang
-
By Admin 25 June 2025 12:46:38
MA Al Irtiqo' Kembali Mengukir Prestasi Nasional! Indonesian Science and Medical Olympiad (ISMO) 2025
-
By Panti Al Munjin Ariosan 19 June 2025 09:22:43
Air Mata Haru di Acara Pelepasan Siswa: Afifah dan Ucapan Terima Kasih yang Menyentuh Hati