Belajar dari Istanbul: Harmoni Kota, Manusia, dan Alam (Bagian 1)

By Nurhikmah | 04 September 2025 12:17:26 | 20 | 0
ilustrasi oleh penulis
ilustrasi oleh penulis

Istanbul, kota yang terletak di pertemuan dua benua, tidak hanya terkenal karena sejarah panjang dan kebudayaannya, tetapi juga karena tata kotanya yang menawan. Bagi siapa saja yang berkunjung, ada kekaguman tersendiri ketika menyusuri jalan-jalan kota ini. Pedestrian yang tertata rapi, jalur pejalan kaki yang lebar, serta infrastruktur ramah pejalan kaki menjadikan aktivitas berjalan kaki terasa menyenangkan. Dimanapun berada, orang dapat melangkah dengan aman, tanpa harus khawatir tersisih oleh lalu lintas kendaraan yang padat.

Kenyamanan tersebut semakin lengkap dengan kehadiran taman-taman kota yang hijau dan asri. Ruang publik di Istanbul bukan hanya sekadar tempat penghias kota, melainkan juga berfungsi sebagai pusat kehidupan sosial masyarakat. Warga lokal maupun wisatawan tampak menghabiskan waktu di taman bersama keluarga, teman, atau pasangan. Anak-anak berlari di rerumputan, orang tua duduk santai sambil bercengkerama, dan para remaja menikmati suasana sambil membaca atau sekadar mengobrol. Taman menjadi ruang yang menghidupkan kebersamaan sekaligus menyegarkan pikiran.

Satu hal menarik yang tidak bisa dilewatkan dari Istanbul adalah kehidupan hewan-hewan di ruang publik. Kota ini seolah memberi ruang istimewa bagi kucing dan burung untuk hidup berdampingan dengan manusia. Hampir di setiap sudut kota, kucing terlihat tenang beristirahat di kursi taman, depan toko, atau di tangga masjid, tanpa ada rasa takut. Burung-burung beterbangan dan hinggap di pepohonan, menyatu dengan riuh rendah aktivitas kota. Keharmonisan antara manusia dan hewan ini menciptakan suasana yang hangat dan penuh rasa kemanusiaan.

Tidak hanya itu, bunga-bunga berwarna cerah yang tumbuh di sepanjang jalan, taman, dan halaman bangunan membuat Istanbul semakin indah. Warna-warni bunga yang mekar, mulai dari merah, kuning, hingga ungu, memberi kesan segar dan hidup. Mereka seakan menjadi hiasan alami yang memperkaya estetika kota. Ketika seseorang berjalan kaki, tak hanya udara segar yang dirasakan, tetapi juga keindahan visual yang menenangkan jiwa.

TAG