Agama: Identitas Politik atau Alat Politisasi? (Bagian akhir)

By Opini Ummah | 17 January 2023 10:46:57 | 330 | 0
ilustrasi oleh pexels
ilustrasi oleh pexels

Tak dapat dipungkiri, politisasi agama islam memang hingga saat ini masih dapat mempengaruhi masyarakat dengan mudah. Tak hanya dalam tingkat nasional, bahkan politik berbau agama ini juga disuguhkkan pada tingkat daerah. Dalam wawancara yang kami lakukan, Ketua Dewan Perwakilan Cabang Partai Demokrat, Bapak H. Ashari, SE berpendapat bahwa “jika agama atau identitas digunakan sebagai alat untuk berpolitik itu sangat bebahaya karena dapat mengakibatkan perpecahan dalam negara”. Ashari juga sepakat dengan penyataan bahwa agama berpengaruh kuat dalam politik. Partai Demokrat memiliki slogan “Nasionalis Religius” yaitu mengedepankan nasionalis atau persatuan dan kesatuan negara terlebih dahulu kemudian keyakinan berupa agama. Partai demokrat berusaha menonjolkan orang-orang yang memiliki ide, gagasan, dan cita-cita untuk daerah bahkan negaranya, tanpa melibatkan identitas.

Kedewasaan politik masyarakat sangat penting untuk keberlangsungan politik yang sehat. Perpecahan politik umum terjadi karena kurangnya kedewasaan masyarakat dalam berpolitik. Masyarakat perlu mengerti bahwa pemimpin yang baik adalah pemimpin yang bijaksana, terlepas dari atribut pribadi seperti agama, suku, ras, dsb. Indonesia merupakan negara multikultural yang memiliki banyak keragaman, Alih-alih menjadikan agama sebagai pengelompok/pemecah, masyarakat baiknya menjadikan agama sebagai alat pemersatu dan bertoleransi kepada agama lainnya. Terdapat beberapa cara untuk meningkatkan kesadaran dan kedewasaan politik masyarakat. Diantaranya adalah meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat, melakukan penyuluhan atas politik yang sehat (politik yang bebas dari politik uang maupun politik identitas), serta membahas isu-isu masyarakat dengan objektif dan menghadirkan solusi yang membangun. Namun tak dapat dipungkiri, partai politik-pun terkadang menggunakan agama sebagai suatu "bahan jual" kandidat yang dicalonkan. Sehingga selain meningkatkan kedewasaan politik masyarakat, solusi juga dapat berupa rekomendasi kepada partai-partai politik agar menghindari berpolitik atas nama agama. 

 

Daftar Pustaka

Ardipandanto, A. (2020). Dampak Politik Identitas Pada Pilpres 2019: Perspektif Populisme [The Impact of Identity Politics On President Election 2019: Populism Perspective]. Jurnal Politica Dinamika Masalah Politik Dalam Negeri Dan Hubungan Internasional, 11(1), 43–63. https://doi.org/10.22212/jp.v11i1.1582 

Diinis Sipa, A. M. (2021). Marketing Politik Kampanye Religius Pemilu di Indonesia. Jurnal Kajian Islam Interdisipliner, 6(2), 150. https://doi.org/10.14421/jkii.v6i2.1196 

DPR RI. (2014). Penolakan Terhadap Pejabat Harus Ikuti Aturan. https://www.dpr.go.id/berita/detail/id/9009/t/Penolakan+Terhadap+Pejabat+Harus+Ikuti+Aturan

Faridah, S., & Mathias, J. (2018). Politisasi Agama Pemecah Keutuhan Bangsa dalam Pemilu. Seminar Nasional Hukum Universitas Negeri Semarang, 4(3), 489–506. https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/snh 

Fernandes, A. (2019). Politik Identitas dalam Pemilu 2019 : Proyeksi dan Efektivitas. Centre For Strategic And International Studies, 1, 1–10. 

Firdaus, M. N., & Andriyani, L. (2021). Politik atas Identitas Agama, dan Etnis di Indonesia. INDEPENDEN: Jurnal Politik Indonesia Dan Global, 2(2), 46–50. https://doi.org/10.24853/independen.x.x.xx-xx

Indri, A. (2021). Penggunaan Simbol Agama Dalam Kampanye Pemilihan Umum Perpspektif Fiqih Siyasah dan Hukum Positif [Islam Negeri Raden Intan Lampung

Karim, M. (2019). Pemikiran Politik Deliar Noer Tentang Negara Islam. 1–12.

Kiftiyah, A. (2019). Upaya Rekonsiliasi Politik Identitas Pasca Pelaksanaan Pemilu 2019 Di Indonesia Reconciliation Efforts of Identity Politics Post of Election 2019 in Indonesia. Jurnal Analis Kebijakan, 3(1), 63–75. 

Lestari, Y. S. (2018). Politik Identitas Di Indonesia: Antara Nasionalisme Dan Agama. In Journal of Politics and Policy (Vol. 1, Issue 1). 

Ronaldo, R., & Darmaiza, D. (2021). Politisasi Agama dan Politik Kebencian pada Pemilu Presiden Indonesia 2019. Indonesian Journal of Religion and Society, 3(1), 33–48. https://doi.org/10.36256/ijrs.v3i1.150 

Siregar, M. H., Nasution, M. A., & Warjio, W. (2021). Politisasi Agama pada Kampanye Pemenangan Eramas dalam Pilkada Sumatera Utara Tahun 2018. Perspektif, 11(1), 1–7. https://doi.org/10.31289/perspektif.v11i1.4727

Sofianto, A. (2015). Peran Agama Terhadap Perilaku Pemilih Dalam Pemilu Legislatif 2014 Di Jawa Tengah. 161–172. 

Tajfel, Henry. (1982). The Social Identity Theory of Inter-Group Behavior. Chigago: Nelson-Hall.

 

Tentang Penulis

          Tulisan ini merupakan karya dari sekelompok Mahasiswa Program Studi Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang. Kelompok ini terdiri dari 7 mahasiswi semester 5. Nama-nama yang tergabung diantaranya :

  1. Sekar Putri Maharani
  2. Aurelia Abida Kurniawan
  3. Ajeng Sukmawati
  4. Cantika Zahra Purnama
  5. Khoirinisa Manarul Riski
  6. Zulfani Putri Rahmadita
  7. Amalia Rahmadhanti Setianingrum
TAG