Antara Harap dan Takut
By | 01 February 2023 18:34:03 | 337 | 0
Mungkin kita sering berbuat amal kebaikan. Lalu setelah itu muncul perasaan bangga karena telah berbuat baik. Imam Al-Ghozali menganjurkan bahwa setiap seorang mukmin selesai melakukan suatu amal kebaikan hendaknya diikuti oleh perasaan roja dan khauf. Roja maksudnya harapan yang besar semoga amal kebaikan itu akan diterima Allah SWT. Kita meyakini bahwa Allah SWT Maha Pengampun lagi Maha Penyayang, terlebih kepada orang-orang yang beriman.
Yang menjadi dasar tentang roja dan khauf ini antara lain dawuh Allah SWT dalam surat surat Al-Hijr ayat 49-50. “Kabarkanlah kepada hamba-hamba-Ku, bahwa Sesungguhnya Akulah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan bahwa Sesungguhnya azab-Ku adalah azab yang sangat pedih.” (QS. Al Hijr : 49 – 50)
Rasulullah SAW diminta untuk mengabarkan kepada hamba-hamba Allah SWT bahwa Allah SWT itu Maha Pengampun lagi Maha penyayang. Namun sebaliknya, perlu diketahui pula bahwa sesungguhnya adzab Allah itu sangat pedih dan menyakitkan.
Ayat yang pertama mengajarkan roja, berharap ampunan dan rahmat Allah SWT. Amal kebaikan yang sudah kita lakukan, mungkin ada ketidaksempurnaan, namun kita berharap kekurangan amal kita dimaafkan Allah. Kita juga berharap amal kita diterima Allah SWT karena kita meyakini bahwa kasih sayang Allah lebih besar daripada kemurkaannya. Dengan memiliki rasa roja yang kuat, kita akan berhusnuzhon kepada Allah. Dan, Rasulullah SAW menyebutkan bahwa Allah SWT itu terrgantung dengan persangkaan hamba-hamba-Nya. Sebagaimana disebutkan dalam hadits qudsi, ”Allah SWT berfirman, 'Aku tergantung persangkaan hamba kepada-Ku.’ (HR. Bukhari)
Sedangkan ayat yang kedua, memerintahkan untuk takut kepada ancaman dan adzab Allah SWT yang sangat pedih.
Diantara ayat lain yang mengajarkan roja dan khauf adalah ayat terakhir surat Al-Baqoroh, terutama bagian, "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir" (QS. Al-Baqoroh: 26)
Disebutkan dalam hadits, bahwa ketika Rasulullah SAW selesai membaca ayat ini dijawab oleh Allah SWT, na’am, iya. Artinya semuanya telah dikabulkan oleh Allah SWT, termasuk orang yang melakukan kesalahan karena lupa itu tidak akan dihukum. Padahal kita ini semua sering lupa. Lupa perintah Allah. Lupa berdzikir atau mengingat Allah. Lha wong ketika shalat saja pikiran dan hati kita lupa kepada Allah. Namun, kita mendapat kabar baik, bahwa kesalahan yang terjadi karena lupa atau salah insyaallah dimaafkan, sehingga pelakunya tidak jadi dihukum.
Menurut Imam Ghozali, kita tidak boleh hanya mengandalkan sisi roja saja. Harus dibarengi dengan khauf. Jadi antara perasaan roja dan khauf harus berimbang. Antara harapan dan juga rasa takut. Jangan menggunakan ayat-ayat tentang roja lalu kita aji mumpung. Kalau terlalu gembira karena roja kita akan terlena. Membanggakan amal kita atau meremehkan kesalahan-kesalahan kita. Jangan sampai gara-gara meyakini Allah SWT Maha Pengampun dan Pemaaf lalu kita seenaknya saja meninggalkan larangan Allah. Tidak melaksanakan shalat. Tidak melaksanakan ketaatan.
Tapi sebaliknya, kalau terlalu khouf, kita akan menjadi orang yang putus asa dan berburuk sangka kepada Allah. Seakan-akan semuanya salah dan akan dihukum oleh Allah. Ini tidak dibolehkan. Karena rahmat Allah SWT jauh lebih besar daripada kemurkaannya. (mu/frz/orn)
Quote:
“Kabarkanlah kepada hamba-hamba-Ku, bahwa Sesungguhnya Akulah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan bahwa Sesungguhnya azab-Ku adalah azab yang sangat pedih.” (QS. Al Hijr : 49 – 50)
Popular News
-
By Irtiqo Malang 26 June 2025 13:55:44
Meriahnya Pelaporan Hasil Belajar Akhir Tahun 2024/2025 di MA Al Irtiqo’ Malang
-
By Admin 25 June 2025 12:46:38
MA Al Irtiqo' Kembali Mengukir Prestasi Nasional! Indonesian Science and Medical Olympiad (ISMO) 2025
-
By Panti Al Munjin Ariosan 19 June 2025 09:22:43
Air Mata Haru di Acara Pelepasan Siswa: Afifah dan Ucapan Terima Kasih yang Menyentuh Hati
Latest News
-
By Irtiqo Malang 26 June 2025 13:55:44
Meriahnya Pelaporan Hasil Belajar Akhir Tahun 2024/2025 di MA Al Irtiqo’ Malang
-
By Admin 25 June 2025 12:46:38
MA Al Irtiqo' Kembali Mengukir Prestasi Nasional! Indonesian Science and Medical Olympiad (ISMO) 2025
-
By Panti Al Munjin Ariosan 19 June 2025 09:22:43
Air Mata Haru di Acara Pelepasan Siswa: Afifah dan Ucapan Terima Kasih yang Menyentuh Hati