Serahkanlah Masalah pada Ahlinya

By Admin Mediaummat | 21 February 2023 11:22:07 | 281 | 0
Dani Kaizen
Dani Kaizen

Serahkanlah Masalah pada Ahlinya

 

إِذَا ضُيِّعَتْ الأَمَانَةُ فَانْتَظِرِ السَّاعَةَ، قَالَ : كَيْفَ اِضَاعَتُهَا يَا رَسُوْلَ اللهِ؟ قَالَ : إِذَا اُسْنِدَ الأَمْرُ إِلَـى غَيْرِ أَهْلِهِ فَانْتَظِرِ السَّاعَةَ. (رَوَاهُ البُخَارِى)

Artinya: “Apabila suatu amanah (harta, jabatan dan sebagainya) telah diabaikan, maka tunggulah kehancurannya. Sahabat bertanya: “Ya Rasulallah, apa yang dimaksud dengan mengabaikan amanah?, Rasulullah SAW  bersabda: “Apabila suatu permasalahan telah diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, maka tunggulah kehancurannya”. (HR. Bukhari)

 

 

Kami kira akal sehat siapa pun baik muslim atau non muslim untuk permasalahan kemanusiaan, permasalahan duniawi semua sepakat kalau segala sesuatu itu harus diserahkan kepada ahlinya. Keharusan menyerahkan sesuatu kepada ahlinya itu dengan melihat penting dan tidaknya permasalahan yang kita hadapi. Kalau masalah itu sangat penting menyangkut kesehatan pasien, oprasi, oprasi jantung, oprasi otak dan kalau terjadi sedikit kesalahan bisa berakibat fatal maka perintah dan keharusan atau kewajiban menyerahkan sesuatu kepada ahlinya itu menjadi sangat wajib. Dokter sekalipun kalau tidak benar-benar spesialis tidak boleh menanganinya. Begitu juga dengan dokter spesialis yang baru lulus harus ditemani oleh dokter senior. Semakin masalah itu penting dan bisaberakibat fatal maka semakin wajib kita menyerahkan kepada orang yang benar-benar ahlinya.

Dan semakin sesuatu itu ringan misalnya memotong rumput yang hampir semua orang bisa melakukanya maka silahkan kita melakukannya, hanya saja kalau memotong rumput itu dikerjakan oleh ahlinya hasilnya bisa rapi dan cepat. Sehingga kalau dampaknya tidak fatal mungkin hasilnya tidak rapi atau membutuhkan waktu lama, kalau kita tidak mentaatinya hukumnya tidak sampai haram, minimal makruh. Jadi, semua akal sehat sepakat kalau segala urusan yang penting harus kita serahkan kepada ahlinya. Kalau permasalahan bangunan kita serahkan kepada ahli bangunan, kalau permasalahan pemerintahan kita serahkan kepada ahli pemerintahan dan sebagainya.

Untuk ini kami menghimbau supaya siapa pun, masyarakat manapun, golongan apapun ketika menetukan pilihan kepala desa, pilihan bupati, pilihan DPR dan sebagainya jangan menjatuhkan pilihan kepada orang yang memberi sesuatu kepada kita, jatuhkanlah pilihan kepada orang yang benar-benar mempunyai sifat amanah , kinerjanya baik, mempunyai keahlian. Sebab sesuatu yang dilakukan oleh kepala desa, bupati, wakil rakyat itu menyangkut kehidupan orang banyak kalau mereka tidak amanah, tidak mempunyai keahlian maka tugas-tugas mereka sebagai pemegang kuasa akan hancur berantakan bahkan bisa menimbulkan permasalahan sosial lainya. Dan ada permasalahan yang lebih penting lagi yakni agama dan akidah kita.

Kalau permasalahan dunia saja harus kita serahkan kepada ahlinya maka permasalahan agama, yakni tentang benar dan tidaknya faham keimanan kita, benar dan tidaknya akidah kita, benar dan tidaknya ibadah kita, yang itu semua menyangkut selamat dan tidaknya perjalanan akhirat, benar berarti surga, salah berarti neraka. Karena begitu pentingnya masalah agama belajarlah ilmu agama kepada orang yang benar-benar ahlinya, jangan kepada orang yang tidak jelas keilmuanya. Misalnya kita mengikuti ceramah di radio tanpa mengetahui siapa yang ceramah, fahamnya apa, akidahnya bagaimana dan ini merupakan tindakan bodoh (sembrono).

Jadi kita harus mengetahui siapa yang ceramah, begitu juga dengan pendidikan anak-anak kita jangan sampai memilih lembaga pendidikan yang mempunyai akidah dan faham yang salah, tidak mempunyai silsilah guru.

Secara umum keahlian agama itu tolak ukurnya mempunyai sifat amanah, Islam, beriman, istiqomah, mempunyai keilmuan yang luas, kalau pun kita tidak bisa mengukur keilmuanya maka pengakuan secara umum yakni semua orang baik muda maupun tua mengakui keluasan ilmunya, kiprahnya di masyarakat juga banyak, tidak kontroversial, selalu konsisten. Dan kita mengetahui kalau orang itu tidak mudah menjual agama, dan terpengaruh dengan isu-isu politik. Kalau kita menemukan seorang guru yang mempunyai kriteria tersebut insya Allah orang tersebut bisa kita sebut sebagai ahli agama terlebih orang itu mempunyai silsilah keguruan sampai kepada ulama-ulama salaf.

Belajarlah ilmu kepada mereka jangan kepada yang lain. Sebab kalau kita belajar ilmu agama kepada yang lain-lain maka sama halnya kita menyerahkan nasib akhirat kita kepada orang yang bukan ahlinya sehingga kita bisa hancur dan masuk neraka.Rasulullah SAW: “tangisilah agama kalau agama itu dipegang oleh orang yang bukan ahlinya dan janganlah kamu menangisi agama kalau agama dipegang oleh ahlinya”.

 

 

TAG