Terbiasa dengan Puasa

By | 16 June 2023 09:49:53 | 313 | 0
buletiin kaffah.id
buletiin kaffah.id

Terbiasa dengan Puasa

Salah satu amaliyah yang banyak ditinggalkan ummat Islam adalah puasa sunnah. Padahal puasa-puasa sunnah itu sarat dengan aneka hikmah dan afdhilah. Maklum saja, pahalanya tidak kelihatan, jadi banyak yang ogah-ogahan. Mudah-mudahan kita bisa melaksanakan amaliyah tersebut, paling tidak puasa pada hari-hari tertentu yang dianjurkan agama.

Puasa Arafah

Berdasarkan hadits Abu Qatadah RA bahwa Rasulullah SAW  ditanya tentang puasa pada hari arafah, Beliau menjawab: ”Menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” (HR.Muslim). Kecuali bagi mereka yang sedang wukuf di Arafah dalam rangka menunaikan ibadah haji, maka tidak dianjurkan berpuasa pada hari itu.

Puasa 6 hari  bulan Syawwal

Berdasarkan hadits Abu Ayyub Al-Anshari bahwa Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan, lalu menyambungnya dengan enam hari di bulan Syawwal, maka dia seperti berpuasa sepanjang tahun.” (HR.Muslim: 1164 )

Hadits ini merupakan nash yang jelas menunjukkan disunnahkannya berpuasa enam hari dibulan Syawwal. Adapun sebab mengapa Rasulullah SAW menyamakannya dengan puasa setahun lamanya, telah disebutkan oleh Imam Nawawi bahwa beliau berkata: “Berkata para ulama: “Sesungguhnya amalan tersebut sama kedudukannya dengan puasa sepanjang tahun, sebab satu kebaikannya nilainya sama dengan sepuluh kali lipat, maka bulan Ramadhan sama seperti 10 bulan, dan enam hari sama seperti dua bulan.” (Syarah Nawawi:8/56)

Puasa senin dan kamis

Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Qatadah RA bahwa Rasulullah SAW ditanya tentang puasa pada hari Senin? Maka beliau menjawab: “Itu adalah hari yang aku dilahirkan padanya,dan aku diutus,atau diturunkan kepadaku (wahyu).” (HR. Muslim:)

Juga diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan yang lainnya dari Aisyah RA  bahwa beliau ditanya tentang puasanya Rasulullah SAW, maka beliau menjawab:  “Beliau senantiasa menjaga puasa pada hari Senin dan Kamis” (HR.Tirmidzi, Ibnu Majah, An-Nassai dan Ibnu Hibban)

Juga diriwayatkan dari Abu Hurairah RA bahwa Nabi SAW berpuasa pada hari senin dan kamis. Lalu ada yang bertanya: sesungguhnya engkau senantiasa berpuasa pada hari senin dan kamis? Beliau menjawab: “Dibuka pintu-pintu surga pada hari senin dan kamis, lalu diampuni (dosa) setiap orang yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, kecuali dua orang yang saling bertikai, dikatakan: biarkan mereka berdua sampai keduanya berbaikan.” (HR.Tirmidzi, Ibnu Majah)

Puasa Dawud

Berdasarkan hadits yang datang dari Abdullah bin Amr bin ‘Al-Ash RA bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Puasa yang paling dicintai Allah Ta’ala adalah puasa Dawud, beliau berpuasa sehari dan berbuka sehari. Dan shalat yang paling dicintai Allah adalah shalatnya Dawud, beliau tidur dipertengahan malam,lalu bangun (shalat) pada sepertiga malam, dan tidur pada seperenamnya.” (HR. Bukhari  dan Muslim)

Puasa Tiga Hari Dalam Sebulan

Berdasarkan hadits Abdullah bin Amr bahwa Rasulullah SAW berkata kepadanya: “Dan sesungguhnya cukup bagimu berpuasa tiga hari dalam setiap bulan, karena sesungguhnya bagimu pada setiap kebaikan mendapat sepuluh kali semisalnya, maka itu sama dengan berpuasa setahun penuh.” (HR.Bukhari  dan Muslim)

Namun jika ia ingin mengamalkan yang lebih utama lagi, maka dianjurkan untuk berpuasa pada pertengahan bulan hijriyyah, yaitu tanggal 13,14 dan 15. Hal ini berdasarkan hadits yang datang dari Abu Dzar RA bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Wahai Abu Dzar,jika engkau hendak berpuasa tiga hari dalam sebulan,maka berpuasalah pada hari ketiga belas, empat belas dan lima belas.” (HR.Tirmidzi , An-Nasaai, Ahmad, Ibnu Khuzaimah, Al-Baihaqi).

Puasa  Muharram, Khususnya ‘Asyura

Bulan Muharram adalah bulan yang dianjurkan untuk memperbanyak berpuasa padanya. Berdasarkan hadits Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Puasa yang paling afdhal setelah Ramadhan adalah bulan Allah: Muharram, dan shalat yang paling afdhal setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR.Muslim)

Dan diantara hari-hari dibulan tersebut, lebih dianjurkan lagi berpuasa pada hari Asyura, yaitu tanggal 10 muharram. Dan juga dianjurkan berpuasa pada tanggal sembilan muharram, yang disebut puasa Tasu’a. berdasarkan hadits Ibnu abbas RA bahwa beliau berkata: tatkala Rasulullah SAW berpuasa pada hari ‘Asyura dan memerintahkan untuk berpuasa padanya. Para shahabat berkata: “Wahai Rasulullah, itu adalah hari yang diagungkan oleh Yahudi dan Nashara. Maka bersabda Rasulullah SAW: “Jika tiba tahun yang berikutnya, insya Allah kita pun berpuasa pada hari kesembilan. Namun belum tiba tahun berikutnya hingga Rasulullah SAW wafat.” (HR. Muslim)

Puasa di Bulan Sya’ban

Diantara bulan yang dianjurkan memperbanyak puasa adalah di bulan Sya’ban. Berdasarkan hadits Aisyah RA bahwa beliau berkata: ”Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW  menyempurnakan puasa sebulan penuh kecuali Ramadhan, dan aku tidak pernah melihat beliau berpuasa yang lebih banyak dari bulan Sya’ban,” (HR.Bukhari)

 

TAG