Cahaya Ilahi di Hati Wanita Pezina dan Pembunuh (Bagian 1)

By Admin Mediaummat | 06 July 2023 21:37:31 | 132 | 0
Gambar dari kemenag.or.id
Gambar dari kemenag.or.id

Cahaya Ilahi di Hati Wanita Pezina dan Pembunuh (Bagian 1)

Gambar oleh kemenag.or.id

Sebesar apapun dosa yang dilakukan oleh seorang hamba, bila ia mau bertaubat, Allah akan mengampuni dosa - dosanya itu, sebagaimana wanita pezima dan pembunuh. Peristiwa ini pernah terjadi pada zaman Rasullah SAW ,sebagaimana yang diceritakan olrh Abu Hurairah r.a.

Pada suatu malam, setelah shalat Isya berjamaah bersama Rasulullah SAW, aku keluar mencari angin. Ditengah jalan aku melihat seorang wanita bercadar sedang berdiri. Ia lalu menyapaku

"Wahai Abu Hurairah, aku telah melakukan dosa besar. Apakah aku masih bisa bertaubat?"

Aku kemudian bertanya, 'Dosa apa yang pernah kamu lakukan ?' Wanita itu lantas menjawab, "Aku telah berzina dan membunuh anak hasil dari perzinahanku!"

Ketika mendengar pengakuannya itu, aku lantas berkata, "Celakalah engkau yang telah membinasakan anakmu. Demi Allah, taubatmu tidak akan bisa diterima." Setelah aku berkata demikian, wanita tadi langsung menjerit dan pingsan.

Saat melihat sedemikian sengsaranya hati wanita tadi hingga pingsan, tiba-tiba aku menyesal. Aku berkata dalam hati, aku telah lancang berfatwa, padahal Rasulullah SAW berada di sekitar kami. Pada keesokan harinya, aku menemui Rasulullah SAW untuk melaporkan kepadanya kejadikan yang aku alami tadi malam. "Ya Rasulullah, semalam ada seorang wanita meminta fatwa kepadaku tentang masalah ini! Aku lalu menceritakan masalah yang dihadapi wanita tersebut kepada Rasulullah.

Cahaya Ilahi di Hati Wanita Pezina dan Pembunuh (Bagian Terakhir)

Gambar oleh kemenag.or.id

Sesudah mendengar ceritaku, Rasulullah SAW kemudian berkata, "Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un. Demi Allah, engkau telah celaka dan mencelakakan orang lain. Bagaimana pendapatmu tentang ayat ini .

'Dan orang-orang yang tidak memperdekutukan Allah dengan sembahan lain dan tidak membunuh orang yang diharamkan bAllah kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina; dan barang siapa melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat hukuman yang berat, (yakni) akan dilipatgandakan azab untuknya pada hari Kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina, kecuali orang-orang yang bertaubat dan beriman dan mengerjakan kebajikan; maka kejahatan nereka diganti Allah dengan kebaikan. Allah Maha Pengampun Maha Penyayang." (Al- Furqaan : 68-70)

Setelah mendengar sabda Rasulullah SAW tersebut, aku langsung pergi dari hadapannya. Sambil berdiri di jalanan kota Madinah aku mencari wanita yang menemuiku semalam. Aku bertanya kepada setiap orang yanh aku temui tentang keberadaan wanita itu, sampai akhirnya aku bertanya pada sekumpulan orang "siapa yang dapat menunjukkanku seorang wanita yang semalam bertanya kepadaku tentang masalah begini dan begini?" Sikapku dalam mencari wanita itu telah mengundang keheranan anak-anak kecil, sampai mereka berkata, 'Abu Hurairah telah gila!'

Akhirnya pada suatu malam aku berhasil menemukannya di suatu tempat, lalu aku memberitahukannya tentang perkataan Rasulullah SAW, bahwa ia bisa bertaubat untuk menebus dosa-dosanya. Kabar yang aku bawa ini telah menggembirakan hatinya, sampai ia menjerit kegirangan. Kemudian ia berkata kepadaku, "Aku memiliki sebidang kebun yang akan aku sedekahkan kepada kaum Muslimin untuk menebus dosaku!"

Wanita pezina itu akhirnya bertaubat kepada Allah dengan sungguh-sungguh ban penuh penyesalan. Ia senantiasa memperbaiki amal ibadahnya sampai ajal menjemputnya.

TAG