Sikap Empat Golongan Setelah Perang Badr: Bagian 1

By Opini Ummah | 12 April 2025 10:43:01 | 39 | 0
oleh tim
oleh tim

Surat Al-Anfal turun mengupas seputar topik peperangan ini. Surat ini merupakan penjelasan dari Allah SWT tentang peperangan Badr.  Pertama-tama Allah SWT hendak mengalihkan pandangan orang-orang Muslim ke akhlak mereka yang dirasa kurang atau berlebih-lebihan pada masa lampau, agar mereka berusaha menyempurnakannya dan mensucikan diri.     Kemenangan ini menjadi nyata karena dukungan dan pertolongan Allah SWT dari balik ghaib bagi orang-orang Muslim. Allah SWT perlu menyebutkan hal ini, agar mereka tidak terkecoh oleh kehebatan dan keberanian diri sendiri, sehingga jiwa mereka tidak tenggelam dalam kesombongan, tetapi mereka justru tawakkal kepada Allah SWT, taat kepada-Nya dan kepada Rasul-Nya.     Kemudian Allah SWT menjelaskan tujuan mulia dari peperangan yang menegangkan dan banyak memakan korban ini, menunjukkan beberapa sifat dan akhlak kepada mereka yang harus diperhatikan saat perang dan saat mendapat kemenangan. Kemudian Allah SWT berfirman kepada orang-orang musyrik, munafik, yahudi, dan para tawanan perang, menyampaikan yang nyata dan membimbing mereka menerima kebenaran.     Selain itu Allah SWT berfirman kepada orang-orang Muslim tentang masalah harta rampasan dan meletakkan dasar-dasar masalah ini. Kemudian Allah SWT menjelaskan dan menetapkan aturan-aturan main saat perang dan damai, karena dakwah Islam saat itu sudah memasuki pada tahapan ini, agar perang yang dilakukan orang-orang muslim berbeda dengan perang yang dilakukan orang-orang jahiliyyah. Mereka unggul karena akhlak dan nilai-nilai yang luhur serta menegaskan kepada dunia bahwa Islam bukan sekedar teori yang mentah, tetapi Islam membekali para pemeluknya secara praktis, berlandaskan kepada dasar-dasar dan prinsip-prinsip yang diserunya.     Kemudian Allah SWT menetapkan beberapa butir undang-undang, dengan membuat perbedaan antara orang-orang muslim yang menetap di wilayah Islam dan mereka yang menetap di luar wilayah Islam.     Pada tahun kedua hijriyah turun kewajiban puasa Ramadhan, membayar zakat fitrah dan penjelasan tentang batasan-batasan zakat yang lain. Kewajiban membayar zakat fitrah dan zakat-zakat lainnya dimaksudkan untuk memperingan beban hidup yang dijalani orang-orang muhajirin dan anshar yang miskin, yang tidak mempunyai bakat usaha.     Ada momen yang paling mengesankan, karena Id pertama yang dijalani orang-orang Muslim dalam hidup mereka adalah Idul Fitri pada bulan Syawal 2 hijriyah, setelah mereka memperoleh kemenangan yang gemilang di perang Badr. Betapa mengesankan Id yang penuh dengan kebahagiaan ini, setelah Allah SWT menyematkan mahkota kemenangan dan keperkasaan kepada mereka. Betapa mengagumkan shalat Idul Fitri yang mereka lakukan saat itu, setelah mereka keluar dari rumah dengan menyerukan suara takbir, tahmid, dan tauhid. Hati mereka mekar dipenuhi kecintaan kepada Allah SWT, sambil tetap mengharapkan rahmat dan keridhaan-Nya, setelah Dia memuliakan mereka dengan nikmat dan menguatkan mereka dengan pertolongn-Nya. Lalu Allah SWT mengingatkan mereka tentang semua ini dengan firman-Nya, “Dan ingatlah (hai para muhajirin), ketika kamu masih berjumlah sedikit, lagi tertindas di bumi (Mekah), kamu takut orang-orang (Mekah) akan menculik kamu, maka Allah memberi kamu tempat menetap (Medinah) dan dijadikan-Nya kamu kuat dengan pertolonganNya dan diberi-Nya kamu rezki dari yang baik-baik agar kamu bersyukur”. (QS. Al-Anfal: 26)

TAG