AL-‘AFUW (Yang Maha Pemaaf)
By Opini Ummah | 25 April 2025 11:08:04 | 110 | 0Kata “’Afuw” muncul dalam Al-Qur’an sebanyak 5 kali, semuanya merupakan sifat Allah Swt.
Makna Kebahasaan Al-‘Afuw
Secara bahasa, kata ‘Afuw memiliki dua makna dasar, yakni tarku asy syai (meninggalkan sesuatu) dan thalabu asy syay (meminta sesuatu). ‘Afuw adalah turunan dari kata ‘afwu, yang bermakna “menghapuskan”, “menghilangkan” dan “melenyapkan”.
Allah Al-‘Afuw
Al-‘Afuw adalah salah satu nama indah yang diperkenalkan Allah kepada kita dalam Al-Qur’an
“Jika kamu menyatakan sesuatu kebaikan atau menyembunyikan atau memaafkan sesuatu kesalahan (orang lain), maka sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Kuasa”.
Kata ‘Afuw bermakna superlatif, yakni Allah banyak memaafkan. Sedangkan kata al-‘afw berarti memaafkan dosa-dosa sehingga Dia tidak membalas orang-orang yang berbuat salah.
Al-‘Afuw menurut Imam Al Ghazali adalah Allah yang menghapus keburukan-keburukan dan mengampuni kekejian atau pelanggaran-pelanggaran. Al Ghazali juga membedakan Al-‘Afuw dengan Al-Ghafuur. Al-Ghafuur lebih mengacu pada penutupan dosa, sedangkan Al-‘Afuw mengacu pada penghapusan dosa. Penghapusan dosa memiliki tekanan yang lebih kuat daripada penutupan dosa. (Al-Maqshad al-Asnaa, Hal. 117).
Sementara itu, Ibn Qayyim melukiskan makna Al-‘Afuw dalam syairnya: “Dia Maha Pemaaf. Maaf-Nya meliputi semua makhluk. Kalau tidak karena maaf-Nya, niscaya bumi akan terbenam, menenggelamkan seluruh penghuninya”. (Nuuniyyah, 2/227). Salah satu sifat pemaaf-Nya adalah Dia menutupi dosa (hamba) di dunia, serta tidak membeberkannya di depan umum. Di akhirat, Dia juga menutupi sebagian besar dosa-dosa itu, kemudian menyampaikan kabar gembira berupa pengampunan kepada hamba-Nya yang bertaubat. Karena itu kita hendaknya memohon pengampunan kepada-Nya dalam berbagai kesempatan,termasuk setiap usai shalat fardhu dan pada saat-saat baik untuk berdoa lainnya.
Berkenaan dengan itu Aisyah Ra bertanya kepada Rasulullah Saw tentang apa yang harus diucapkan pada malam lailatul qadr. Beliau mengajari Aisyah sebuah doa, “Wahai Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, suka memaafkan. Maka maafkanlah aku”. (HR Tirmidzi No.3435, Kitaab Ad-Da’awaat ‘an Rasulillah, Bab Minhu, Hadist ini shahih dalam As-Silsilah Ash-Shahiihah No. 3337).
Demikianlah Allah Yang Maha Pemaaf.
Pesan Sosial – Ekonomi Sifat Al-‘Afuw
Allah adalah Dzat Yang Maha Pemaaf. Dengan demikian, pesan sosial yang terkandung dalam sifat-Nya itu adalah”
- Memaafkan Kesalahan Orang Lain
Allah menyeru hamba-hambaNya untuk saling memaafkan kesalahan orang lain. Sebagai balasannya, Allah akan memberikan ampunan kepada mereka.
“Jika kami menampakkan suatu kebaikan, menyembunyikan atau memaafkan suatu kesalahan (orang lain), maka sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Kuasa” (Q.A. An-Nisa’ : 149).
Sikap pemaaf yang dimiliki manusia, tergambar dalam kisah sahabat Ali ibn Abi Thalib. Kala itu, beliau memanggil budaknya, namun tiada jawaban. Setelah panggilan ketiga, budaknya itu datang. Ali bertanya, “Apakah engkau tidak mendengar panggilanku?” Budak itu menjawab, “Ya, aku mendengarnya”. Beliau bertanya lagi, “Lalu mengapa engkau tidak segera datang?” Budak itu menjawab lagi, “Karena aku percaya sepenuhnya kepada sikap santun dan pemaaf yang ada pada dirimu”. Mengetahui jawaban seperti itu, Ali berkata, “Kamu sekarang kubebaskan di jalan Allah karena keyakinanmu itu”. (Lawaami al-Bayaanaat, Hal. 338).
- Tidak Menggunjing Orang Lain
Peneladanan terhadap Allah yang Maha Pemaaf, dapat pula ditunjukkan dengan menjauhi sikap atau perilaku menggunjing orang lain.
Menggunjing orang lain adalah perilaku tercela yang diharamkan oleh Allah (Q.S. Al-Humazah : 1). Jauhi sikap tersebut dan beri nasihat, saran, dorongan, serta kesempatan kepada orang lain untuk memperbaiki dirinya.
Al-‘Afuw (Sumber Landasan Sikap dan Mental)
- Menjauhi ghibah.
- Menutupi aib orang lain.
- Menjauhi sikap mencari-cari kesalahan orang.
- Menjauhi perilaku suka mencari kambing hitam.
- tidak memendam rasa dendam.
- Menyelesaikan suatu konflik dengan cara damai atas dasar saling maaf-memaafkan.
- Membiasakan untuk terus memperbaiki diri dan memberi kesempatan orang lain berbuat hal yang sama. Tujuannya supaya kita menjadi lebih baik dalam melaksanakan berbagai fungsi atau peran yang ada. Baik peran sebagai bagian dari suatu organisasi/perusahaan, peran sebagai anggota keluarga, serta bagian dari masyarakat.
Popular News
-
By Irtiqo Malang 16 July 2025 11:08:41
Masa Ta'aruf Siswa Madrasah (MATSAMA) dengan Semangat "Siap Belajar, Berkarya, dan Berprestasi"
-
By Melissa Kumalasari Djiono 09 July 2025 08:21:32
At Home One Relies on His Parents, While Away from Home One Relies on His Friends
Latest News
-
By Irtiqo Malang 16 July 2025 11:08:41
Masa Ta'aruf Siswa Madrasah (MATSAMA) dengan Semangat "Siap Belajar, Berkarya, dan Berprestasi"
-
By Melissa Kumalasari Djiono 09 July 2025 08:21:32
At Home One Relies on His Parents, While Away from Home One Relies on His Friends