Amalan Yang Disenangi Allah : Istiqomah Berbuah Husnul Khotimah

By | 27 January 2023 12:59:32 | 391 | 0
Indonesiainside.id
Indonesiainside.id

Istiqomah Berbuah Husnul Khotimah

Ahabul a’maali ilallaahi adwaamuhaa wain qolla (Rowahus Syaikhoni ‘an ‘Aaisyata)

Artinya: “Amal yang paling dicintai oleh Allah adalah (amal) yang langgeng (istiqomah) meskipun hanya sedikit”

(HR. Bukhari Muslim dari ‘Aisyah)

 

Ol)l yang paling dicintai oleh Alah adalah (amal) yang langgeng (istiqomah) meskipun hanya sedikit (HR. Bukhari Muslim dari Aisyeh: KH. Marzuki Musytamar

Sesuatu yang sangat prinsipil dalam Islam adalah ikhlas. Ikhlas itu artinya melakukan suatu amalan yang sungguh-sungguh dan berasal dari hati nurani serta diniatkan semata-mata karena Allah SWT tidak karena terpaksa, grundel, tidak karena malu, atau untuk pantas-pantasan, tidak karena kepentingan tertentu, tidak karena ingin dipuji orang, dan dia memang niat sepenuhnya karena perintah Allah SWT dan mencari ridlo-Nya. 

Kenapa ikhlas itu hal yang sangat prinsipil dalam beramal? Karena orang beramal itu merealisasikan dari kalimat tauhid "laa ilaaha illa Allah" tiada yang berhak disembah kecuali hanyalah Allah SWT.  Orang yang telah bersyahadat ia telah berikrar dan berjanji, “Saya hanya akan menyembah Allah SWT”.  Orang tersebut seakan-akan berjanji saya menyatakan, berkomitmen hanya akan menyembah Allah SWT.

 

Istiqomah Buah Keikhlasan

Orang yang sudah mempunyai niat menjalankan ibadah dan komitmen yang kuat tidak akan lapuk oleh zaman dan tidak terpengaruh oleh situasi apapun sehingga dalam keadaan apapun ia tetap melaksanakan ibadah, entah dengan beribadah ia mendapatkan untung atau tidak, mendapat pujian dari orang lain atau tidak, kehidupan dunianya sukses atau tidak, karirnya sukses atau tidak, dia tidak akan peduli (memangnya gue pikirin, gitu aja kok repot (keikhlasan)), bukan karir yang dia cari, bukan pujian orang yang dia harapkan, yang dia harapkan hanya satu yakni tetap pada syariat dan diridloi Allah. Kalau kita sudah bisa menjalankan ini semua itu dinamakan istiqamah. Karena ketika ia dipuji orang tetap ibadah, diolok-olok orang juga tetap beribadah. jadi istiqamah itu merupakan bukti dari keikhlasan seseorang. kalau kita tidak ikhlas, kita tidak mungkin bisa istiqamah.

Misalnya orang yang mencalonkan bupati ia akan rajin membantu-bantu, silaturrahmi, mendatangi majlis ta’lim dsb tapi kalau nanti tujuannya sudah tercapai, ia akan lupa semua itu bahkan meninggalkanya. Nah berarti ia tidak langgeng, tidak langgeng, sebab dia berhenti di tengah jalan. Orang yang tidak ikhlas tidak mungkin istiqamah. orang yang ingin dipuji, ketika tidak ada yang muji maka ia akan berhenti alias mutung tidak melakukan kebaikan lagi dan dia tidak istiqomah.

Istiqomah Dicintai Allah

Kenapa tidak istiqamah itu tidak disenangi oleh Allah SWT dan keistiqamahan yang disenagi Allah swt? karena tidak istiqamah itu menandakan kalau ia tidak ikhlas. Pepatah mengatakan "habis manis sepah dibuang" selesai tujuan, ibadah berhenti. Sebaliknya kalau orang itu selalu istiqamah hal itu mengindikasikan dengan kuat kalau yang ia cari hanyalah ridlo Allah SWT.

Karena istiqamah itu mengindikasikan keikhlasan, makanya Nabi SAW disebutkan,  "Amal yang paling disukai oleh Allah adalah amal yang istiqamah meskipun hanya sedikit" (HR: bukhari muslim dari Aisyah RA).

Istiqamah secara dlahir insya Allah bisa menjamin orang  husnul khatimah. kalau orang itu di jalan berbuat baik, di rumah berbuat baik, di masjid berbuat baik di manapun ia selalu istiqamah berbuat baik, maka dia mati di manapun juga dalam keadaan berbuat baik dan itu namanya husnul khatimah. Sekarang dia mati juga sedang berbuat baik, tahun depan mati ia juga sedang berbuat baik dan entah tahun keberapa ia mati juga sedang berbuat baik, artinya kapanpun ia mati, dalam keadaan berbuat baik "husnul khatimah".

Kalau orang itu jarang-jarang melakukan kebaikan, sekarang berbuat baik besok tidak, ya kalau matinya ketika berbuat baik, kalau tidak? hal semacam ini tidak menjamin husnul khatimah.

Istiqomah Karakter Teruji

Pendidikan islam, ibadah dalam islam dan ajaran-ajaran islam yang lain juga dalam rangka membangun karakter, membentuk tabiat, sifat, dan akhlaq yang baik. Karakter seseorang itu baik atau tidak terbukti dengan keistiqamahan, berbuat baik ternyata kadang-kadang tidak, itu tidak bisa disebut orang yang berkarakter baik. tapi kalau orang tersebut selalu baik, tidak pernah berubah maka orang lain akan menilai bahwa itu adalah akhlaq, sifat dan karakternya. Dan kalau orang sudah berkarakter dia punya jatidiri (dzatiyah) dan identitas yang jelas inilah saya dan Al-Qur'an juga memberikan isyarat pada surat fusshilat ayat 33: “siapakah yang lebih baik perkataanya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal sholeh dan berkata : saya adalah orang musli”. bahwa ia mempunyai kejelasan identitas, jati diri sebagai seorang muslim, perilakunya begini-begini, ucapanya begini-begini, pendapat dan statemennya begini-begini dan ia tidak pernah berubah (mencla-mencle:jawa). Di saat seorang muslim itu jelas identitas dan karakternya maka insya Allah akan diberi kesuksesan.

Orang lain tidak akan segan-segan mengambilnya sebagai menantu, orang lain tidak akan ragu-ragu mengambilnya sebagai staf, karena semua orang menilai orang ini jelas baik karakternya. Sementara orang yang tidak istiqamah (mencla-mencle) orang mau mengambil sebagai menantu, jadi patner akan ragu-ragu, mau dijadikan patner jangan-jangan akan berkhianat, mau dijadikan menantu jangan-jangan munafiq dan ini akan membuat permasalah baru dimasa yang akan datang. Jadi istiqamah itu penting.

Amalan yang istiqamah tentu pengaruhnya bisa dirasakan dan terbukti nyata, daripada yang tidak istiqamah.misalnya air 1 drum kemudian dilubangi kecil yang menetes pada satu titik (batu) setelah 2 tahun airnya habis dan hasilnya bisa dilihat, batu akan terlubangi karena terkena tetesan air. Tapi kalau air 1 drum atau bahkan lebih yang langsung disiramkan pada batu maka batu tersebut tidak akan terlubangi. Inilah perbedaan antara orang yang istiqamah dan tidak istiqamah.dan yang dituntut islam itu kita terus beribadah sampai mati, sehingga kapan-kapan mati, dalam keadaan beribadah, firman Allah swt : sembahlah tuhanmu hingga kamu semua yaqin (mati) (QS: al-hijr, 99). Nabi saw istiqamah, sahabat juga istiqamah kalau kita tidak istiqamah kita mau meneladani siapa? Dari uraian ini semua maka istiqamah itu utama. Pertama istiqamah itu manifestasi dari keikhlasan, kedua istiqamah itu insya Allah menjamin husnul khatimah, ketiga istiqamah itu sebagai bukti kejelasan jati diri dan identitas kita.  

 

TAG