Masuk Islamnya Umar bin Khattab Islamnya Umar = Kemenangan Besar

By Admin Mediaummat | 28 August 2023 10:19:26 | 166 | 0
Madrasah Aliyah Al Irtiqo
Madrasah Aliyah Al Irtiqo

 

Masuk Islamnya Umar bin Khattab

Islamnya Umar = Kemenangan Besar

 

Guest teacher program (GTP) yang diselengarakan oleh Madrasah Aliyah Al Irtiqo kota malang pada 11,Agustus 2023.  Menghadirkan  Ulama’ dari Yaman yakni Syaikh Ahmad bin Muhammad Al-Faqir Al-Umary. beliau menceritakan kisah Umar bin Khattab sebelum masuk Islam. 

Pada suatu hari, orang-orang kafir Quraisy bermusyawarah untuk menentukan siapakah di antara mereka yang bersedia membunuh Rasulullah. Umar segera menyahut, "Saya siap melakukannya!" Semua orang Quraisy yang hadir di pertemuan itu berkata, "Ya, memang engkaulah yang pantas melakukannya!" Sambil menghunuskan pedang, Umar segera melangkah menuju kediaman Rasulullah SAW. Dalam perjalanan dia berpapasan dengan salah seorang dari Kabilah Zuhrah, yang bernama Sa'ad bin Abi Waqqas. Sa'ad bertanya kepada Umar, "Umar, engkau akan pergi ke mana?" "Saya akan membunuh Muhammad!" Jawab Umar.

Sa'ad berkata, "Jika demikian, Banu Hasyim, Banu Zuhrah dan Banu Abdi Manaf tidak akan berdiam diri atas perbuatanmu itu.  Mereka pasti akan menuntut balas."

Mendengar ancaman seperti itu, Umar terkejut, lalu berkata, "Oh, nampaknya kamu pun telah meninggalkan agama nenek moyang kita. Kalau demikian, saya akan membunuhmu terlebih dahulu!" Sa'ad berkata, "Ya, saya memang telah masuk Islam."

Umar pun segera mencabut pedangnya. Sebelum bertarung dengan Umar, Sa'ad sempat berkata, "Lebih baik engkau mengurus keluargamu dulu, saudara perempuanmu dan suaminya juga telah memeluk Islam."

Tak terbayangkan kemarahan Umar ketika mendengar berita ini, la pun segera meninggalkan Sa'ad dan pergi menuju rumah saudara perempuannya. Ketika itu, di rumah saudara perempuan Umar ada sahabat Khabbab. Dengan menutup pintu dan jendela, suami istri itu membaca ayat-ayat al-Quran. Umar mengetuk-ngetuk pintu sambil berteriak supaya dibukakan pintu. Mendengar suara Umar, Khabbab segera bersembunyi.

Karena tergesa-gesanya, maka mushaf al-Quran yang sedang mereka baca itu tertinggal. Ketika pintu dibukakan oleh saudara perempuan Umar. Umar memukul wajah saudara perempuannya itu sambil berkata, "Pengkhianat! Kamu telah meninggalkan agama nenek moyangmu!" Tanpa menghiraukan wajah saudara perempuannya yang berdarah, Umar masuk ke dalam rumah dan bertanya, "Apakah yang sedang kamu lakukan, dan siapakah orang yang suaranya aku dengar dari luar?"

"Kami hanya berbincang-bincang " jawab iparnya. Umar bertanya lagi, "Apakah kamu juga telah meninggalkan agama nenek moyangmu dan memeluk agama baru itu?" Iparnya menjawab, "Bagaimana jika agama baru itu lebih baik dari agama dahulu?"

Jawaban ini menyebabkan Umar marah dan memukul iparnya serta menarik-narik janggutnya sehingga wajahnya berlumuran darah. Saudara perempuannya segera melerai, namun ia pun dipukulnya sehingga wajahnya berdarah. Sambil menangis, saudara perempuannya berkata, "Wahai Umar! Kami dipukul hanya karena memeluk Islam. Kami bersumpah akan mati sebagai orang Islam. Terserah padamu, kamu mau melakukan apa saja terhadap kami."

Ketika kemarahannya mulai mereda, Umar merasa malu dengan perbuatannya terhadap saudara perempuannya itu. Tiba-tiba ia melihat mushaf-mushaf al Quran yang ditinggalkan oleh Khabbab tadi, lalu berkata, "Bagus, sekarang katakan, apa lembaran-lembaran ini." "Kamu tidak suci, dan orang yang tidak suci tidak boleh menyentuh lembaran-lembaran ini" jawab saudara perempuannya.

Pada awalnya Umar tidak mau untuk bersuci, namun akhirnya ia bersedia untuk mandi dan berwudhu, kemudian membaca mushaf-mushaf al Quran itu, surat yang dibacanya adalah surat Thaha. Thaahaa. Kami tidak menurunkan Al Qur’an ini kepadamu agar kamu menjadi susah; tetapi sebagai peringatan bagi orang yang takut [kepada Allah], yaitu diturunkan dari Allah yang menciptakan bumi dan langit yang tinggi. [Yaitu] Tuhan Yang Maha Pemurah, Yang bersemayam di atas ’Arsy.. (QS ThaaHaa:1-5)

Setelah membaca firman Allah tersebut, rasa takut tiba-tiba menyelimuti hatinya. Tanpa disadarinya Umar memuji keindahan dari isi lembaran tersebut. Lalu  muncullah Khabab Ibnu ‘l-Arats, yang sedari tadi bersembunyi. Dia berseru kepada Umar,” Wahai Ibnu Khattab, demi Allah sungguh saya berharap engkaulah yang dipilih Allah sehubungan dengan do’a RasulNya: “Ya Allah perkuatlah Islam dengan Abu ‘l-Hakam bin Hisyam atau Umar bin Khattab’.” Kemudian Umar berkata, "Baiklah, sekarang antarkan aku menemui Muhammad. Setelah peristiwa itu, Umar segera dipertemukan dengan Rasulullah pada hari Jumat Shubuh, dan memeluk Islam saat itu juga.

Kaum kafir Quraisy merasa terpukul dengan keislaman Umar. Namun, jumlah kaum muslimin masih sangat sedikit jika dibandingkan dengan kaum musyrikin di Makkah. Kafir-kafir musyrikin itu semakin keras usahanya untuk membinasakan kaum muslimin beserta agamanya, di sisi lain semangat kaum mulimin pun semakin bertambah. Dengan Islamnya Umar, kaum Muslimin bertambah berani dan mereka berani mendirikan shalat di Baitul Haram.

Abdullah bin Mas'ud r.a. berkata, "Islamnya Umar merupakan kemenangan besar bagi kaum Muslimin, hijrahnya merupakan pertolongan bagi kami, dan pengangkatannya sebagai khalifah adalah rahmat bagi kaum muslimin." (Kitab Asadul Ghabah Fii Ma’rifatis Shohabah)

 

 

 

TAG